SUMSELNEWS
Diberdayakan oleh Blogger.

BERITA TERBARU

Kapolda Sumsel Minta Polisi Harus Layani Masyarakat dengan Maksimal

Kapolda Sumsel Irjen.Pol. Saud Usman Nasution menegaskan, kepada segenap jajaran Polres Lubuklinggau, rakyat telah memberikan amanah untuk menjadi penolong, pelindung dan pengayom bagi masyarakat. Maka bertugaslah sebaik-baiknya, jangan sampai mengecewakan masyarakat. Demikian disampaikannya saat menerima bantuan dari Pemkot Lubuklinggau berupa sembilan unit kendaraan dinas polisi, lima unit sepeda motor, satu unit truk untuk brimob, 100 unit CCTV dan pembangunan gedung pusat pelayanan kepolisian.

"Bantuan Pemkot Lubuklinggau ini berasal dari APBD yang merupakan uang rakyat. Artinya, rakyat meminta kita bekerja lebih baik, ini karena keterbatasan kita. Kita masih jauh dari apa yang diharapkan masyarakat, dengan posisi keterbatasan, apalagi dengan jumlah personil yang kurang, bagaimana kita harapkan bisa maksimal, sarana dan prasarana tak ada.

Inilah merupakan suatu kebersamaan rakyat yang sudah membantu kita, maka jangan kecewakan, walaupun diberikan Walikota itu hanya perantara, tapi ini dari uang rakyat," katanya di Mapolres Lubuklinggau

Maka kata Kapolda, kepada seluruh personil dari pangkat tertinggi sampai terendah, jaga betul amanah masyarakat tersebut. Ia mengingatkan, sarana yang diberikan oleh Pemkot Lubuklinggau untuk membantu kelancaran tugas polisi itu bukanlah milik pribadi.

Tapi untuk kepentingan dinas. Namun meski fasilitas dinas, perawatannya harus melebihi kepentingan pribadi. "Saya tak mau dengar ada anggota yang tidak bisa berdinas, karena kendaraannya dibawa isteri ke pasar," ujarnya.

Kapolda juga mengingatkan, polisi janganlah menjadi momok bagi partner kerja dan masyarakat. Tapi harus menjadi penyejuk, pelindung dan pengayom. Ia meminta, agar polisi bisa mengingatkan kepada partner kerja, SKPD walau sekecil apapun potensi penyimpangan.

"Kalau ada masalah kecil ya selesaikanlah. Jangan bangga bisa memenjarakan partner kita. Ingatkan mereka kalau ada potensi penyimpangan. Tanpa ada kerjasama dan kepercayaan kepada kita tidak akan ada partisipasi dari masyarakat. Perlu adanya sinergi, dan sinergi itu bukan kolusi, bersinergi untuk saling mengingatkan," katanya.

Sementara itu, bantuan yang diberikan Pemkot Lubuklinggau kepada Polres setempat berupa satu unit mobil Mitsubishi Pajero, satu unit Toyota Rush, enam unit Toyota Avanza, satu unit Suzuki Splash, satu unit truk untuk Brimob, gadung pengendali CCTV beserta kendaraan operasional CCTV dan gedung pelayanan kepolisian. Total nilai bantuan tersebut lebih dari Rp 7 miliar. Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe mengatakan, terkait bantuan 100 unit CCTV, nanti akan dipasang diseluruh kelurahan di Kota Lubuklinggau.

"Kepada pihak swasta nanti kita himbau untuk menambah sendiri ditempat mereka masing-masing. Nanti seluruh kelurahan akan dipasang, sekarang baru dipasang 28 titik dari 100 unit yang dihibahkan, ini utk memberikan rasa aman bagi masyarakat," pungkasnya.

Pemkot Lubuklinggau Peringati Hari Anti Narkoba Internasional

Pemkot Lubuklinggau baru-baru ini memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2014. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Perkantoran Pemkot Lubuklinggau, dengan Inspektur Upacara Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, diikuti seluruh PNS dilingkungan Pemkot Lubuklinggau dan instansi terkait lainnya.

Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe dalam kegiatan tersebut mengucapkan rasa syukur karena dapat memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2014, yang setiap tahun-nya diperingati tanggal 26 Juni oleh bangsa - bangsa di dunia.

Peringatan ini lanjut Wako, sebagai bentuk keprihatinan kita terhadap permasalahan narkoba di dunia yang belum dapat diselesaikan dan hanya dapat ditahan, sehingga sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. tema hani tahun ini adalah: “drug use disorder are preventable andtreatable”  (pengguna narkoba dapat dicegah dan direhabilitasi).

Tema ini lanjut Wako, mengandung makna bahwa pengguna narkoba adalah orang yang sakit, mereka membutuhkan bantuan kita semua untuk berhenti dari kebiasaan mengkonsumsi narkoba, dan membutuhkan rehabilitasi. dengan harapan, mereka dapat kembali melaksanakan fungsi sebagai anggota masyarakat secara normal, mereka berhak memperoleh kehidupan yang sehat.

Tema yang sangat inspiratif ini diharapkan dapat menggerakan dan mendorong segenap komponen bangsa dalam rangka menyelamatkan pengguna narkoba, mereka dapat dicegah agar jumlahnya tidak bertambah, mereka juga dapat direhabilitasi agar demand (permintaan) narkoba dapat menurun, ditambah dengan upaya penindakan terhadap para pengedar secara agresif, diharapkan berdampak pula pada menurunnya supply (peredarannya) narkoba di indonesia.

Menurut Wako, ada beberapa capaian dalam upaya menyelamatkan bangsa Indonesia dari acaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba melalui pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Pada aspek pemberantasan, menunjukan adanya peningkatan hasil pengungkapan kasus dan tersangka kejahatan peredaran gelapnarkoba, serta pengungkapan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berasal dari kejahatan narkoba.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, telah terungkap 108.701 kasus kejahatan narkoba,dengan jumlah tersangka sebanyak 134.117 orang. hasil pengungkapan tindak pidana pencucian uang sebanyak 40 kasusdengan nilai aset yang disita sebesar 163,1 milyar rupiah. pada aspek pencegahan, telah dilakukan upaya peningkatan ekstensifikasi dan intensifikasi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) P4GN mulai dari kalangan usia dini sampai dewasa secara luas keseluruh pelosok indonesia, dengan memanfaatkan sarana mediacetak, elektronik, maupun media online serta tatap muka secaralangsung kepada masyarakat.

Di sisi lain, telah terbangun pula kesadaran, kepedulian dan kemandirian masyarakat dalam menjagadiri, keluarga, lingkungannya dari bahaya penyalahgunaan narkoba yang dilakukan secara swadaya, baik di lingkungan pendidikan, lingkungan tempat kerja, maupun di lingkungan masyarakat. Dalam hal upaya rehabilitasi pengguna narkoba, selama kurun waktu2010-2014 telah direhabilitasi sebanyak 34.467 residen baik melalui layanan rehabilitasi medis maupun sosial, di lembaga rehabilitasi milik pemerintah dan masyarakat.

Meskipun sudah banyak capaian yang dihasilkan dalam upaya menyelamatkan bangsa indonesia dari bahaya penyalahgunaan danperedaran gelap narkoba, namun masih banyak hal yang membutuhkan perbaikan dan upaya penyempurnaan, serta kerja keras kita bersama. Hasil survey nasional penyalahgunaan narkoba tahun 2011 menunjukan bahwa, angka prevalensi penyalah guna narkoba di indonesia sebesar 2,2% atau sekitar 4,2 juta orang, yang terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai, maupun pecandu.

Angka prevalesi tersebut semakin meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya, namun masih berada di bawah angka proyeksi prevalensi penyalah guna narkoba tahun 2011 sebesar 2,23%. Berdasarkan hal tersebut di atas, terdapat beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian kita bersama; permasalahan pertama adalah permasalahan tentang pemulihan terhadap pengguna narkoba. sampai saat ini pelayanan rehabilitasi medis maupun sosial di indonesia masih sangat terbatas, sementara jumlah pengguna narkoba yang mengalami ketergantungan sangat besar,  mereka membutuhkan pertolongan.
    Oleh karena itu, kedepan kita memerlukan peningkatan pelayanan rehabilitasi yang tersebar di seluruh Indonesia. permasalahan kedua adalah permasalahan tentang peredaran gelap narkoba. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, telah diungkap kasus kejahatan narkoba dengan jumlah tersangka dan barang bukti yang cukup besar, namun hasil tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan jumlah narkoba ilegal yang beredar dimasyarakat.

Oleh karena itu, upaya penegakan hukum harus lebih di intensifkan dan di integrasikan dengan upaya pemulihan dan pencegahan. hal ini untuk memetakan siapa pelaku kejahatan narkoba yang perlu direhabilitasi, siapa yang perlu dipenjara, serta siapa pula yang perlu dipenjara dan direhabilitasi sekaligus. hal ini sesungguhnya selaras dengan tujuan undang –undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika yang secara eksplisit tercantum dalam pasal 4.

Permasalahan berikutnya adalah permasalahan stigma negatif atau pandangan negatif masyarakat terhadap pengguna narkoba, mereka dianggap sebagai penjahat, bahkan apabila kambuh kembali mereka dianggap sebagai residivis, mereka dikucilkan oleh lingkungannya bahkan keluarganya sendiri. mereka seharusnya diselamatkan dan dibimbing agar pulih dan mempunyai masa depan yang lebih baik serta dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Untuk itu dirinya mengajak kepada kitabersama untuk menyamakan persepsi dan pemahaman atas dua hal yang sangat penting dan menjadi perhatian kita bersama. Pertama, menyangkut cara pandang (mindset) terhadap permasalahan narkoba. mari kita merubah pandangan terhadap pengguna narkoba. kalau dulu pengguna narkoba kita anggap sebagai penjahat, maka saat ini kita harus menganggap mereka sebagai korban atau orang sakit.

Mereka memang berada dalam dua dimensi permasalahan, yaitu pelaku kriminal dan orang sakit, terhadap mereka solusinya adalah dipulihkan melalui rehabilitasi secara komprehensif, mulai dari tahap rehabilitasi medis, sosial, sampai dengan proses re-itegrasi sosial.

Kedua, menyangkut peran dan kontribusi kita sebagai anggota masyarakat, apa yang bisa kita lakukan dalam upaya mencegah dan menyelamatkan pengguna narkoba. kita dapat memulai dari lingkungan keluarga yang merupakan langkah awal dalam membangun gerakan nasional mewujudkan hidup sehat tanpanarkoba.

Langkah ini dapat kita lakukan dengan membangun budaya saling asah, asuh, asih dalam keluarga, karena dari situ awal dari dimensi pencegahan dan dimensi rehabilitasi, dan dari situ pula awal dari upaya untuk menyelamatkan pengguna narkoba secara nasional.

Ketiga, mengenai peredaran gelap narkoba. terhadap jaringan peredaran gelap narkoba perlu mendapat hukuman yang setimpal. para penegak hukum yang menangani kejahatan narkoba agar selalu menjaga integritas, melakukan langkah – langkah secara agresif, membongkar jaringan sampai ke akar – akarnya, menuntut mereka dengan tindak pidana pencucian uang agar jaringan sindikat kejahatan narkoba tidak berdaya.

Indonesia negeri yang kita cintai ini terus membangun diri, kita tengah melaksanakan transformasi besar untuk jangka waktu 20 sampai 50 tahun mendatang, dan kita sepakat pada tahun 2030 ingin menjadi emerging economy. Kita ingin Indonesia tahun 2045, seratus tahun setelah merdeka menjadi negara yang ekonominya semakin kuat dan berkeadilan, demokrasinya semakin matang dan stabil, peradaban kehidupan masyarakatnya semakin maju dan unggul.

Bangsa Indonesia akan mengalami demographic deviden, dimana dari 245 juta penduduk indonesia yang tergolong berusia produktif sangat besar. apabila generasi yang berusia produktif ini sehatsecara jasmani dan rohani, cerdas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, maka mereka akan menjadi the real human capital bagi kejayaan bangsa indonesia di masa yang akan datang.

Kekuatan sumber daya manusia indonesia yang luar biasa ini apabila disatukan dengan kekuatan sumber daya alam (natural capital), teknologi, dan momentum kebangkitan bangsa, serta strategi dan kebijakan yang tepat, maka perekonomian indonesia akan terus tumbuh, berkembang, dan indonesia siap menjadi negara maju dengan tingkat kesejahteraan hidup masyarakatnya yang semakin tinggi.

Reskrim Polsek Tanjung Raja Tangkap Pencuri Besi Jembatan

Dua pencuri besi jembatan di Kecamatan Tanjung Raja Ogan Ilir dilumpuhkan Unit Reskrim Polsek Tanjung Raja, dengan timah panas, Kamis (17/7) pukul 23.00. Dua tersangka tersebut Frenki Johansyah (23) warga Kampung Bawah RT 5 Kelurahan Tanjung Raja Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten OI, dan Ari Putra Utama (19) warga Dusun 1 Desa Penyandingan Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI.

"Kedua tersangka melakukan pencurian besi jembatan Tanjung Raja pada 27 Juni 2014 lalu, dan berhasil kita tangkap di kediamannya masing-masing," ujar Kapolres OI AKBP Asep Jajat Sudrajat SIk melalui Kapolsek Tanjung Raja AKP Zaldi, Jumat (18/7).

Menurut Kapolsek, aksi yang dilakukan kedua terangka yakni melakukan pencurian besi jembatan yang ada di jalan lintas Timur (Jalintim), tepatnya di Kelurahan Tanjung Raja yang tengah diperbaiki oleh perusahaan CV Langgeng Bersama.

Selanjutnya pelaku menjual besi tersebut ke pengumpul barang bekas yang ada di kawasan Desa Muara Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten OI. Setelah mengetahui keberadaan kedua pelaku, Polisi langsung melakukan penangkapan. Dan berhasil menangkap tersangka Ari Putra Utama. Namun sebelum ditangkap Ari berusaha kabur,  sehingga pistol petugas menyalak dan timah panas menembus pergelangan kaki kananya.

Dari pengakuan tersangka diketahui satu pelaku lainnya dan berhasil juga ditangkap bernama Frenki Johansyah.”Kedua tersangka saat ini tengah menjalani pemeriksaan, sedangkan barang bukti besi yang dicuri masih dilakukan penyelidikan karena telah dijual oleh kedua pelaku,’’ pungkas Kapolsek Tanjung Raja.

Investigasi Mengenai Penambangan Batubara Lahat

Dari 29 perusahan yang mendapatkan  Ijin Usaha Pertambangan (IUP) batubara yang ada, kini yang beroperasi dan melakukan eksploitasi hanya 17 perusahaan dan sisanya  12 perusahaan yang masih belum beroperasi demikian dijelaskan oleh Kadistamben Lahat Misri MT melalui Kabid Pertambangan Umum Kosasih didampingi Kasi Bimtek Aprianto, kemarin (19/6)

“Mereka saat ini hanya  terkendala akses keluar pertambangan, penyelesaian  ganti rugi lahan. Dan menunggu penggunaan batubara untuk beroperasinya PLTU,” papar Aprianto. Menurutnya wilayah operasi dari 17 perusahaan ini berada di Kecamatan Lahat, Merapi Timur, Merapi Selatan, Merapi Barat, Gumay Talang dan Kikim Barat.

Di lapangan dari beberapa informasi yang didapat bahwa kendala saat ini harga batubara di pasaran yang mengalami penurunan membuat beberapa perusahaan terpaksa mengurangi produksi, pengurangan karyawan, dengan berakhir masa IUP membuat mereka menghentikan eksplorasi dan tidak memperpanjang ijin IUP yang ada.

Ongkos pengangkutan dari Lahat hingga Tanjung Siapi-api dan Gandus sekitar 225 Km hingga 268 Km membuat ongkos transportasi yang tinggi, apalagi jalan khusus batubara milik PT Servo yang hingga kini tidak lagi dipakai sepanjang  sekitar 115 Km ini. “Makmano jalan tu nak kami pake, truk yang lewat tebenem ado jalan yang putus dan kami saro men masuk sano dak keluar lagi,” jelas Asman (45) salah satu sopir truk batubara, saat ditanyai mereka tidak melewati jalan Khusus itu dari Desa Tanjung Jambu Kecamatan Merapi Timur hingga Muara Lematang.

Dengan rute panjang lebih dari dua ratus kilometeran ini juga sangat memberatkan para sopir truk pengangkut batubara sebab mereka harus dikenai pungli sepanjang perjalanan yang mereka lalui dengan besaran hingga Rp500ribu. “Kami yang penting begawe, kalo dak jalan sopir katek duit. Bejalan dapet banyak pungutan di jalan. Ngomong jugo gek jadi masalah,” ungkap Asman.

Menurut mereka jika jalan khusus batubara dibuat dengan baik tentunya mengurangi ongkos dan mereka juga tiba di rumah dan tujuan lebih cepat.

“Kalo truk batubara dak melintas di jalanan umum imbas baik ke kami warga sepanjang lewatan ini idak keno debu batubara,” ulas Tahir (56) warga Kecamatan Merapi Timur, dirinya mengungkapkan debu yang beterbangan sejak 2009 silam menyisakan sesak dan ISPA bagi masyarakat yang ada.

Belum lagi ganti rugi lahan yang merugi bagi masyarakat awam yang merelakan saja tanah nenek moyang mereka ribuan hektar dengan bayaran murah. “Aku nyesel jualke tanah yang isinyo kebon karet. Dapet seratus juta, dibagike adek beradek. Dapet gawean cuman jadi buruh abis duit dan abis tanah kami,” jelas Dimin (39).

Pengawasan di lapangan sendiri terkoordinasi antara Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Perhubungan Komunikasi dan informasi dan Badan Lingkungan Hidup yang ada baik usaha eksplorasi, eksploitasi, Amdal hingga pengangkutan.

Kendala jalan selalu jadi masalah seperti yang terjadi di Kecamatan Pulau Pinang yang membuat kisruh beberapa waktu lalu terjadi pembakaran perusahaan perkebunan setempat yang terjadi pada Jumat (23/5) sekitar pukul 20.00. Perjanjian bahwa perusahaan baik perkebunan dan pertambangan yang melewati jalan masuk ke Desa Kerung, Talang Sejemput, Talang Sawah, dan Muara Cawang membuat warga geram karena warga merasa perusahaan  tidak mematuhi aturan. “Jika jalanan bagus dan sama-sama tidak merugikan tentu masyarakat tidak menjadi masalah apabila perusahan menggunakan jalan itu,” jelas warga yang enggan namanya disebutkan.    sudah bagus, jalan baru mereka beroperasi.

Penyemprotan debu dengan air untuk mengurangi polusi debu dan udara ini menurut masyarakat sekitar Kecamatan Merapi Area sangat penting terutama saat musim kemarau. “Memang selama ini ada penyemprotan. Tapi hendaknya lebih dimaksimalkan lagi terutama saat kemarau dan aturan iring-iringan kendaraan yang tidak lebih dari 3 dumptruk bias dipatuhi ,” ujar Mardiah (31) salah satu ibu rumah tangga yang ada di kawasan Merapi ini.

17 perusahaan yang aktif eksploitasi dan produksi aktif yakni PT Bumi Gema Gempita, PT Golden Great Borneo, PT Andalas Bara Sejahtera, PT Muara Alam Sejahtera, PT Bumi Merapi Energi,  PT Surya Citra Gemilang, PT Dirarduadji Energi, PT Batubara Lahat, PT  Era Energi Mandiri, PT  Dizamatra, PT Mandiri Nusa Pratama, PT Duta Alam Selaras, PT Satria Mayang Sejahtera, PT Tri Mandiri Perkasa, PT Dian Rana Petrojasa, dan PT Bara Alam Utama.

Beberapa wilayah yang sudah tidak aktif lagi juga sudah mengalami reklamasi dengan revegetasi lahan dan penataannya. Dan perusahaan yang belum melakukan reklamasi supaya secepatnya melakukan hal itu untuk memperbaiki lingkungan. “Wilayah kami memang kujingok yang dak di tambang lagi batubaranyo ado yang ditanemi. Kami jugo berharep kalo penanaman di wilayah yang tak terpakai segera dilakukan untuk mengembalikan lingkungan yang ado dari kerusakan,” ujar Prima (21) salah satu warga Talang Jawa ini mengatakan.

Bupati Lahat Larang Kendaraan Dinas Dipakai Mudik

Pemerintah Kabupaten Lahat melarang kendaraan dinas terutama mobil, digunakan untuk pergi mudik pada hari Idul Fitri nanti. Sebab peruntukannya awalnya untuk kepentingan dinas, terutama menunjang kinerja pejabat yang diamankan kendaraan operasioal. Sehingga dilarang keras digunakan diluar ketentuan, terutama untuk kepentingan pribadi.

Bupati Lahat Saifudin Aswari, Rabu (16/7/2014) menegaskan, ia melarang seluruh bawahannya menggunakan kendaraan dinas untuk keperluan mudik. Terutama mobil yang dipegang sejumlah kepala dinas (Kadin) Kepala Bagian (Kabag) serta Camat, yang berada di bawah Pemerintahan Kabupaten Lahat. Instruksi tersebut sudah disebarkan, dan semua diharap bisa mematuhi.

Keputusan tersebut ia buat karena kendaraan yang dipinjamkan tujuannya untuk keperluan dinas. Terutama menunjang tugas yang diemban, sehingga lebih lancar dan bisa terselesaikan. Bukan malah untuk kepentingan pribadi seperti mudik, apalagi sampai keluar kota dengan jarak tempuh yang sangat jauh.

Pria yang kini menjabat Ketua DPD Gerinda Sumatera Selatan ini meminta, seluruh jajaran Pemkab Lahat mematuhi intruksinya. Sebab keperluan dinas dan pribadi berbeda, dan tidak boleh digabung. Ia meminta intansi terkait terutama inspektorat serta sat Pol PP melakukan pengawasan, termasuk warga Kabupaten Lahat. Bila melihat harap segera langsung melaporkan, disertai bukti.

Aswari mengaku akan memberikan sanksi tegas kepada PNS, yang kedapatan melanggar intruksi yang ia berikan. Sebab semua harus bisa menjadi contoh yang baik pada masyarakat, karena semua PNS adalah abdi negara. Bila ada yang masih melanggar dan terbukti, maka kendaraan dinas yang dipakai oknum tersebut, akan ditarik.

"Urusan dinas dan pribadi lain, jadi harus dibedakan. Kendaraan dinas saya larang dipakai untuk mudik," ujar Saifudin Aswari.

Tower 250 PLTU Simpang Belimbing Roboh

Beberapa kota di Pulau Sumatera mengalami pemadaman listrik bergilir. Kondisi tersebut karena PT PLN mengalami defisit daya hingga 240 MW (megawatt) akibat tower transmisi 250 milik PLTU Simpang Belimbing di hutan Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, ambruk, Rabu (16/7/2014) sekitar pukul 08.20. Akibatnya jaringan interkoneksi Sumatera mengalami gangguan.

Lokasi tower 250 yang ambruk milik PLTU Simpang Belimbing berada di wilayah hutan Desa Tanjung Telang, Kecamatan Merapi Barat. Tower roboh ke sisi kanan karena rangka baja di bagian bawah bengkok. Sementara kabel jaringan masih tetap terpasang dan tidak ada yang terlepas atau terputus.
Ambruknya tower transmisi 150 KV diduga karena erosi tanah disekitar tapak kaki tower. Posisinya berada di atas sebuah bukit kecil, hingga tanah yang longsor memengaruhi kekuatan pondasi. Apalagi ada bekas parit kecil yang ditimbun, hingga tower roboh karena kehilangan kesimbangan dan diketahui pada Rabu (16/7/2014) pagi.

Sejumlah petugas PLN telah melakukan evakuasi terhadap tower dengan ketinggian sekitar 50 meter tersebut. Mereka juga menyiapkan temporary tower (tower sementara) di dekat tower 250 yang ambruk sebagai langka antisipasi sementara. Sebab untuk mendirikan tower pengganti permanen harus dicari titik yang cocok, serta kondisi tanah yang tepat agar tidak longsor lagi.
Seluruh material yang diperlukan untuk pembangunan tower temporary, sudah berada di lokasi sehingga sejumlah pekerja sudah bisa merakit dan diperkirakan selesai dalam dua hari. Sejumlah perlengkapan yang diperlukan seperti konduktor dan pemindahan sirkuit, sudah mulai dilakukan. Jika selesai dikerjakan setidaknya pengiriman daya bisa kembali dilakukan dari PLTU Simpang Belimbing ke gardu induk Lahat.

Manajer PLN Wilayah Sumsel Jambi Bengkulu (PLN WS2JB) Area Lahat Juliarto melalui Supervisor Pemeliharaan, Irpan menjelaskan, yang ambruk adalah Tower 250 milik PLTU Simpang Belimbing bukan PLTU Banjarsari seperti yang diberitakan sebelumnya. Dari hasil investigasi sementara karena erosi tanah longsor lahan di sekitarnya, bukan karena sabotase seperti yang terjadi beberapa tahun silam.

Saat ini upaya perbaikan belum dilakukan, namun akan didirikan tower temporary. Material yang diperlukan sudah tiba di lokasi, dan pembangunan juga sudah dikerjakan. Ditargetkan pengalihan jaringan ke tower sementara tersebut bisa segera selesai, pada minggu ini juga. Sehingga pengiriman daya dari PLTU Simpang Belimbing ke Gardu Induk bisa kembali normal, agar defisit daya bisa teratasi. Sementera tim lain akan mencari titik lokasi pembangunan tower permanen, untuk pengganti Tower 250 yang ambruk.

Akibat robohnya tower dengan tegangan 150 KV tersebut, membuat pengiriman daya dari PLTU Simpang Belimbing ke Gardu Induk Lahat terhenti. Padahal setiap hari bisa memasok daya sebesar hingga 240 MW, yang kemudian dikirim melalui interkoneksi jaringan ke sejumlah Kota. Sehingga terjadi defisit daya cukup besar, dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di pulau Sumatera.

Informasi yang mereka terima dari pihak Gardu Induk Lahat, defisit daya yang terjadi saat ini lebih dari 200 MW. Sehingga untuk menyiasati kekurangan daya terutama pada beban puncak pada malam hari, terpaksa dilakukan pemadaman bergilir di sejumlah kota di Sumatera. Terutama daerah yang mendapatkan pasokan listrik dari gardu Induk Lahat, melalui jaringan interkoneksi. Sehingga bisa terancam gelap gulita, karena pemadaman akan sering dilakukan pada beban puncak di malam hari.
"Sekarang defisit daya, jadi terpaksa dilakukan pemadaman bergilir di sejumlah Kota di Pulau Sumatera. Terutama pada saat beban puncak di malam hari," ujar Irpan.

DPRD Banyuasin Desak Pemkab Percepat Perbaikan Jalan Lingkar

Jelang Arus Mudik hari Raya Idul Fitri 1435 H yang akan dimulai pada H-7 pekan depan, keberadaan Jalan Lingkar Kabupaten Banyuasin memiliki peran vital sebagai akses alternatif bagi pemudik. Namun demikian perbaikan akses Jalan Lingkar tersebut terkesan lamban sehingga diprediksikan akan molor dari target H-7 yang telah diterapkan sebelumnya.

"Untuk hal ini saya minta Bupati Banyuasin jangan tinggal diam harus ada langkah langkah cepat agar proses perbaikan dapat berlangsung tepat waktu," ungkap wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin, Askolani, Jumat (18/07/2014).

Ia menyampaikan jika melihat progres pengerjaan menurutnya waktu empat hari yang tersisa tidak akan dapat dilakukan penyelesaian tepat waktu. Namun demikian dalam hal ini Bupati Banyuasin dapat menentukan langkah cepat untuk mempersiapkan akses jalan tersebut rampung hingga waktu yang ditentukan.

Menurutnya, penambahan waktu bekerja ataupun dapat saja menjadi solusi terbaik untuk dapat menyelesaikan proyek perbaikan jalan lingkar tepat waktu. Sehingga akan digunakan sebagai akses alternatif yang dana perbaikannya berasal dari pemerintah provinsi sumatera selatan tersebut dapat sesuai dengan target yang ada.

"Saya mendengar persoalan cuaca dijadikan alasan keterlambatan pengerjaan proyek tersebut, ini harus ada desakan, agar pihak ketiga dapat benar benar berupaya menyelesaikannya tepat waktu," tegasnya.

Terpisah, Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian SH ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut mengatakan pihaknya akan mendorong kepada pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan perbaikan jalan lingkar tersebut, sehingga pada H–7 sudah mulai dapat dipergunakan oleh para pemudik lebaran nantinya.

”Yang pasti kita optimis jalan tersebut tepat waktu selesai diperbaiki , kita akan desak mereka untuk dapat menyelesaikan sesuai target,” bebernya.

Selain itu juga, perbaikan jalan akan di fokuskan untuk jalan alternatif lain untuk memecah kepadatan kendaraan yang ada di jalan poros Jalintim Palembang- Betung. Diantaranya di Jalan Talang Betutu, jalan tembus Hotel Twinstar, serta jalan Semuntul.

Motor Dinas Diberikan Untuk Penyulu Di Ogan Ilir

Pemerintah Kabupaten  Ogan Ilir (OI), melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2014 dari Kementerian Pertanian telah menyalurkan bantuan kendaraan dinas roda dua untuk kegiatan operasional petugas penyuluh pertanian dan penyuluh peternakan yakni sebanyak 17 unit motor jenis Honda  Revo dan Honda Verza kepada 8 orang penyuluh pertanian dan 9 orang petugas dan penyuluh peternakan di wilayah Ogan Ilir.

Motor dinas roda dua tersebut  diberikan untuk menunjang kinerja petugas lapangan untuk memberikan penyuluhan kepada para petani. Penyerahan bantuan tersebut diberikan oleh Bupati OI H. Mawardi Yahya diwakili oleh Sekda Ogan Ilir, Ir. H. Sobli, M.Si, pada kegiatan Apel Mingguan di halaman Pemkab Ogan Ilir.

SekdaKab Ogan Ilir, H. Sobli dalam kesempatan itu mengatakan, bantuan tersebut diberikan sebagai upaya Pemkab Ogan Ilir untuk meningkatkan kinerja petugas penyuluhan pertanian dan peternakan di lapangan.

“Ya, ini bentuk kepedulian kita (Pemkab OI), untuk menunjang kinerja petugas penyuluh di lapangan. Ini juga untuk memotivasi petugas agar lebih giat lagi,” ucapnya.

H. Sobli merinci, sebanyak 8 unit motor diserahkan kepada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten OI yang diperuntukkan untuk penyuluh pertanian tersebar di  Kecamatan Rantau Alai, Kecamatan Lubuk Keliat, Kecamatan Pemulutan Barat, dan Kecamatan Indralaya.

Untuk Dinas Peternakan dan Perikanan Kab Ogan Ilir, sambung H. Sobli, ada 9 unit motor yang diserahkan. Motor tersebut fungsinya sama untuk petugas penyuluh peternakan.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten OI, Tarmuji, SP mengatakan, bantuan tersebut untuk memacu semangat kerja para penyuluh pertanian di lapangan. Dengan demikian tidak ada alasan lagi bagi penyuluh pertanian dalam menjalankan tugasnya di lapangan dengan baik.
 
Home | Profile | Contact Us | Advertise | Join Us
Desain website dikutip.com
All Right Reserved - www.dikutip.com ( Semua Ada Disini )
Group 2010 - 2013 ©
Copyright © 2012 Media Nusantara Group - All rights reserved