Jelang Berbuka Puasa, Kebakaran Rumah Dikawasan Jakabaring

Pemukiman padat dengan rumah-rumah kayu beratap daun nipah serta seng berada di Jalan Pangeran Ratu, RT 30, kawasan Jakabaring, Kecamatan Seberang Ulu 1, ludes terbakar akibat diamuk si jago merah, Kamis (17/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Api yang berkobar sekitar 1,5 jam akhirnya berhasil dipadamkan, setelah 20 unit pemadam kebakaran diterjunkan dan warga yang menyirami air dengan peralatan ala kadarnya. Musibah yang terjadi jelang berbuka puasa itu tidak menyebabkan korban jiwa. Diduga asal mula api, dari salah satu rumah warga bernama Asmadi Anang. Anang kesehariannya diketahui sebagai buruh harian lepas sedang tidak ada di rumah. Saat meninggalkan rumah dengan kondisi api di dapur masih hidup untuk menyiapkan menu berbuka puasa.

Api menjalar dengan cepat, kemudian merambat ke rumah berdempetan itu. Warga sempat mendengar suara ledakan sebanyak 3 kali, diduga dari ledakan tabung gas.  Tak pelak puluhan rumah itu terbakar hebat, hingga tinggal puing kehitaman dengan asap pekat mengepul ke angkasa.

Mengetahui besarnya api, puluhan penghuni rumah langsung berusaha menyelamatkan barang-barang berharga, peralatan elektronik TV, kulkas, kemudian sepeda motor, kasur, pakaian serta perabotan rumah tangga.

Disisi lain kebakaran tersebut menyebabkan kemacetan jalan luar bisa, jalan yang biasa ramai oleh warga ngabuburit jelang buka pusa itu tambah ramai. Sedangkan puluhan mobil pemadam berusaha masuk dengan menerobos kendaraan turut membuat jalanan sesak.

Dari 30 rumah yang habis terbakar ini, ada 50 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Diantranya 5 pemilik rumah yang terpantau. Adalah rumah Bik Cek (19), Bik Mis (30), Mala (20), Yanti (20).
Nasori selaku ketua RT 30 mengatakan, akibat kejadian itu dua Rukun Tetangga (RT) ini mengalami kerugian ratusan juta rupiah. “Ada sekitar 300 jiwa, dengan 50 KK yang tinggal dilokasi, akibatnya mereka kehilangan tempat tinggal. Iya pak kejadiannya waktu jelang berbuka puasa. Ya, ada warga kita disini memang kebanyakan lagi sibuk memasak untuk menu makanan berbuka.  Tapi saat ini tidak ada korban jiwa, kita akan data terus pak, kemungkinan mereka akan tinggal sementara di rumah tetangganya dan yang ada sanak saudara dekat untuk penampungan sementara,” terang Nasori.

Dari keterangan Mala (26) warga yang jadi korban, dirinya menyaksikan dengan mata kepala api api kali pertama dari rumah Anang kemudian membesar dan cepat menjalar. “Api ini kemungkinan dari tetanggo kami yang masak di dapur, untuk makanan buko puaso. Jadi masak tapi ditinggalke keluar, nah pas itulah api besak terus ngabiske rumah-rumah disini. Rumah disini banyak dari kayu, atepnyo nipah samo seng jadi hawa panas mak ini cepat nian api merembet,” ungkap Mala sambil menangis tersedu-sedu.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting Sik MSi melalui Kapolsek Seberang Ulu I Kompol Hadi Wijaya ST menegaskan, pihaknya berusaha menyelidiki asal api yang menghabiskan sekitar 30 rumah warga itu. “Dugaan sementara dari keterangan masyarakat, api ini  dari rumah warga yang lagi memasak namun ditinggal, sehingga lupa kemudian terjadilah kebakaran. Ya memang ada ledakan 3 kali sebelum api menjar dengan cepatnya,” jelas Hadi.