Calon Gubernur Sumsel Eddy Santana Putra, kembali menegaskan bahwa bukan hanya pemimpin selevel gubernur yang harus mandiri, tetapi rakyat harus berdaulat sebagaimana diamanatkan oleh Proklamator Bung Karno.
Di hadapan forum Debat Kandidat Gubernur Sumsel Fakultas Hukum Unsri di Gedung Pasca-Sarjana, Senin (13/05/2013), Eddy Santana mengutip konsep "berdikari" (berdiri di atas kaki sendiri) yang disebut Trisakti.
Menurut Eddy Santana, bangsa ini harus berdaulat dalam bidang politik, berdaulat secara ekonomi dan berdaulat dan berkepribadian dalam kebudayaan. "Ketiganya tidak bisa dipisahkan. Dia harus lengkap," kata walikota Palembang dua periode ini.
Ini juga disampaikan Ketua PDI-Perjuangan Sumsel dalam kesempatan terpisah. Ketika ia tampil di acara talk show yang disiarkan langsung Radio Play-FM.
Ketiga prinsip berdikari ini, harus lengkap dan tidak dapat dipisahkan. Tidak mungkin ada kedaulatan politik dan berkepribadian dalam kebudayaan, masyarakat tidak berdaulat secara ekonomi.
Berdaulat dalam bidang politik, bangsa Indonesia benar-benar berdaulat dan tidak bisa didikte siapapun. Termasuk kekuatan politik asing.
Berdaulat secara ekonomi, rakyat dan pemerintah tidak bergantung pada investor dan pemilik modal asing. Termasuk tidak boleh didikte oleh pemodal asing di bidang perkebunan, dan usaha lainnya di Sumsel.
"Kita memiliki sumber daya alam. Mari kita kelola dan sekaligus memperhatikan kelestarian lingkungan. Misalnya, mengapa mengeksploitasi batubara secara besar-besaran kalau kita bisa membangun power-plant, pembangkit listrik menggunakan bahan bakar batubara," kata Eddy Santana.
Namun ia segera menambahkan, "Bukan berarti kita anti-investasi asing. Investasi kita buka seluas-luasnya, tetapi prinsipnya investor harus punya arti bagi masyarakat Sumatera Selatan."
Begitu pula dalam berbangsa, Sumsel khususnya memiliki kekayaan budaya dan nilai kearifan yang tumbuh di dalam masyarakat Sumsel sendiri. Peradaban di daerah ini termasuk tua, ada Kerajaan Sriwijaya dan tentu saja ada masyarakat dan peradaban yang sudah tumbuh sebelum masa itu.
"Kita tidak boleh bergantung pada investasi asing. Banyak potensi lokali yang harus dibantu dan dibesarkan," katanya.
Dalam debat kandidat itu, hanya Calon Gubernur Eddy Santana Putra,serta pasangan cagub Iskandar Hasan-Hafisz Thohir. Debat yang dipandu oleh Dekan FH Unsri Prof Amzulian Rifai SH LLM PhD, tanpa dihadiri dua pasangan Cagub herman Deru-Maphilinda dan Alex Noerdin-Ishak Mekki. (sripo)